Pentingnya Sifat Pemaaf dan Sabar

on Senin, Desember 27, 2010
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering berhadapan dengan orang yg secara atau secara tidak sengaja membuatkita kesal,,baik perilaku maupun tampilannya. Apakah yg kira-kira kita lakukan dalam menghadapinya,, memberinya pelajaran (nonjok), ceritain ke teman, ngajak adu bacot (sorry jika bahasa saya kasar),berdiam diri tapi memendam ras benci,,ataukah berdiam diri (sabar) lalu dengan ikhlas memaafkannya.

Tahukah kamu apa manfaatnya jika kita "memaafkannya"? Dalam AL-Qur'an telah dijelaskan tentang sifat pemaaf -->  “Dan orang yang menahan amarahnya dan memaafkan orang lain, Allah mencintai orang yang berbuat kebajikan.” (Surah Ali Imran, ayat 132). Memang berat jika setelah seseorang melakukan sesuatu yg buruk kepada kita,,lalu kita memaafkannya. Tindakan marah yg berlebihan dan diikuti pula dengan tindakan kekerasan bukanlah jalan menyelesaikan masalah. Ketika itu diteruskan, niat melakukan pembalasan atas kemarahan itu, mungkin ada tindakan yang mendatangkan keburukan sehingga melakukan pembunuhan (ini pandangan realistis, bukan lebay). Dan saat itu terjadi,,setanlah yg sedang berbisik di telinga kita..

Siapa berupaya menahan kemarahan, berarti dalam dirinya ada kemuliaan,keikhlasan dan kekuatan yang sebenarnya. Sebaliknya, orang yang tidak mampu menahan marah adalah golongan yang lemah.Nabi Muhammad bersabda: “Bukanlah orang yang kuat itu (dinilai) dengan (kekuatan) dalam pergelutan, sesungguhnya orang yang kuat ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah.” (Hadis riwayat Bukhari).
Jika ada sesuatu yang menimbulkan perasaan marah, berfikirlah sejenak untuk terlebih dahulu berpikir efek dari perbuatan yg akan kita lakukan. Renungkan dalam hati sendiri apakah dalam perkara itu,, jika kita bertindak akan merugikan diri sendiri?
Jika kita mampu berfikir seperti itu, cahaya kebenaran mudah memasuki hati nurani dan memberi petunjuk apakah tindakan yang wajar yg harus dilakukan seterusnya. Pada ketika itu setan tidak berpeluang untuk meramaikan perasaan marah.
Sifat pemaaf memberi manfaat yang besar kepada diri sendiri terutama dari segi rohani. Orang yang bersifat pemaaf selalu dalam keadaan tenang, hati bersih, mudah diajak berunding dan senantiasa menilai diri sendiri untuk melakukan kebaikan. Oleh sebab itu, hati orang bersifat pemaaf tidak mudah terbakar dengan provokasi yang menyerang dirinya.
Banyak masalah yg diselesaikan dengan balas dendam,, yg dikuti dengan hawa nafsu. Padahal sikap berdendam hanya merugikan kedua belah pihak yg berselisih. Pihak yg paling tertekan ialah pihak yang lebih banyak memendam rasa dendam. Hatinya tidak tenteram dan senantiasa ada perasaan buruk sangka. 
Jika sifat memaafkan diamalkan, Insya Allah, kita juga tidak akan menanggung kemarahan daripada orang lain. Sesungguhnya Allah terlebih awal memberi keampunan dengan rahmat-Nya.

Sedangkan manfaat sifat sabar,,(sabar yg dimaksud,,sabar dalam menghadapi masalah, seperti yg dicontohkan dalam permasalahan di atas). Sabar adalah sikap yg berdiam diri (bukan cuek) dan tetap berkepala dingin dalam menghadapi suatu masalah. Sabar adalah satu sifat yang mulia,dengan sifat sabar, kita bisa merubah lawan menjadi teman (ini pengalaman saya). Seperti sifat pemaaf,,sifat sabar juga dijelaskan dalam AL-Qur'an --> "Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.“ [Fushilat:34-35]


Dalam surat yg lain juga disebutkan bahwa Allah menjanjikan surga kepada orang-orang yang sabar:
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.“ [Ali Imran:133-134]

Juga disebutkan bahwa sabar dan memaafkan orang bisa mendapat pahala dan lebih utama:
"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.“ [Asy Syuura:40]
"Tetapi orang yang bersabar dan mema’afkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.“ [Asy Syuura:43]

Dalam AL-Qur'an juga disebutkan: Allah tidak suka dengan orang yang suka mencaci orang lain:
„Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ [An Nisaa’:148]

Menjadi orang yang sabar dan pemaaf memang sulit, bahkan untuk beberapa orang sangat sulit. Tetapi, apa hal itu akan membuat kita berhenti mencoba?? Teruslah berlatih menjadi pemaaf dan sabar,, Insya Allah dengan usaha yg tekun Allah SWT akan memudahkan jalan kita dalam menjadi orang yg sabar serta pemaaf..

Saya menulis post ini bukan untuk menceramahi atau menyudutkan seseorang,,tetapi hanya untuk introspeksi diri sendiri,, Jujur... saya juga belum bisa menahan amarah dengan baik,, karena tidak ada manusia yg sempurna,, yg bisa dengan sempurna menahan amarah-nya,,sebagai manusia biasa saya pun sering "keceplosan" dalam hal amarah.. Kalian semua pasti juga begitu,,oleh karena itu,,mari kita berusaha menjadi orang yg sabar dan pemaaf, meski tak sempurna tapi jika sifat tersebut bisa sedikit diamalkan,, mungkin bisa meringankan beban dalam kehidupan ini.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalaamu'alaykum ....
'Afwan ya ana mengkomentar , Surat Ali Imran ayat 132 , Ana lihat artinya bukan yand itu , tapi : "dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad) , agar kamu diberi rahmat .

Posting Komentar